Hidup di Pengungsian Warga Desa Lembang-Lembang Butuh Bahan Makanan dan Obat-obatan

Berita80 Dilihat

CLS NEWS.CO.id — Luwu Utara — Banjir akibat luapan sungai Rongkong kian parah.
Sejumlah warga, khususnya yang berada di Desa Lembang-lembang, terpaksa harus mengungsi ke sejumlah tempat.
Selain kerumah keluarga, sebagian warga terpaksa harus rela tinggal ditenda pengungsian bersama Tim Basarnas.
Pantauan awak media ini dilokasi, tampak volume air banjir yang telah menenggelamkan sejumlah desa dibantaran sungai Rongkong tersebut kian meninggi.

Kondisi terparah tampak dialami Desa Lembang-lembang, Desa Limbong Wara, dan sebagian besar Desa Lawewe.
Selain menenggelamkan lahan pertanian dan pemukiman warga, Jalan desa hingga jalan poros penghubung antar desa juga tenggelam.
Jalan yang biasanya dilalui kendaraan darat, kini hanya bisa dilalui dengan perahu.

Banjir yang telah menenggelamkan beberapa desa di kecamatan Baebunta Selatan dan kecamatan Malangke Barat tersebut terjadi sejak Selasa, 30/8/2022, dini hari.
Tingginya curah hujan dihulu sungai Rongkong saat ini kian menambah tinggi volume banjir disejumlah desa tersebut.

Pemerintah melalui wakil Bupati Luwu Utara pun telah melihat langsung kondisi warga dan banjir yang melanda warga di 3 desa tersebut.
Dalam kunjungannya ke desa Lembang-Lembang, Suaib Mansyur, Wakil Bupati Luwu Utara bahkan sempat memberikan bantuan makanan cepat saji kepada warga, serta sembako berupa beras, Mie Instan, dan telur “seadanya”.
.
Bantuan tersebut diterima langsung kepala desa Lembang-Lembang bersama sejumlah warga dan disaksikan sejumlah petugas yang berada ditenda pengungsian.

Arwis Ansar, kepala desa Lembang-Lembang saat berbincang dengan awak media berharap, pemerintah daerah Luwu Utara segera turun tangan guna memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan, minuman, dan obat-obatan, terutama untuk mereka yang saat ini terpaksa hidup ditempat pengungsian.

Menurut Arwis, sejak banjir menenggelamkan rumah dan lahan pertanian mereka, seluruh aktivitas warga pun terhenti.
Lahan dan hasil pertanian yang selama ini menopang kehidupan warga pun tak bisa lagi mereka nikmati karena ditenggelamkan banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu Meter.

Untuk bertahan hidup, saat ini warga desa hanya mengandalkan sisa bahan makanan yang mereka miliki sebelum datangnya banjir.
Arwis menambahkan, selain kebutuhan bahan makanan, warga desa, khususnya yang saat ini hidup di tenda pengungsian juga sangat membutuhkan obat-obatan.

“Saat ini kami sangat membutuhkan bantuan pasokan bahan makanan, terutama beras, air bersih, obat-obatan, dan lainnya,” ungkap Arwis berharap.
Lebih lanjut Arwis Ansar menjelaskan, di Posko pengungsian, mereka saat ini sudah membuat dapur umum.

Sayangnya, pantauan awak media hingga malam ini, Rabu, 31/8/2022 sekira pukul 21.00, dapur umum yang dibuat belum berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan warga karena kekurangan bahan makanan.
Untuk diketahui, Warga Desa Lembang-Lembang yang menderita akibat banjir yang menenggelamkan seluruh desa mereka mencapai 270 KK dengan total penduduk 954 jiwa. (R1/tim Cls )

Komentar