Nur Aida Yaumil Achir: Berbaju Adat Naik Motor Sendiri, Pulang Dapat Predikat Duta Pangan

Daerah, Ekonomi85 Dilihat

CLS-NEWS.COM, Luwu Utara — Sejarah mencatat nama Nur Aida Yaumil Achir sebagai Duta Pangan pertama yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara. Itu setelah dirinya berhasil mengungguli empat finalis lainnya yang juga berkesempatan menorehkan sejarah untuk Luwu Utara di ajang Pemilihan Duta Pangan Luwu Utara 2019, Selasa (22/10/2019), di Pelataran Rujab Bupati.

Pemilihan Duta Pangan sendiri diikuti 5 finalis, masing-masing Nabila Syafira Haryanto (16), Fariani Rahma Tillah (21), Iis Syahrum (20), Diah Pramaisella (17), dan Nur Aida Yaumil Achir (23). Di sesi perkenalan, orasi dan menjawab pertanyaan, Aida tampil prima. Tiga juri, masing-masing Bulan Masagena, Tita Kamila dan Lukman memberikan nilai tertinggi buat Aida.

Setelah Aida, ada nama Iis dan Nabila dengan nilai di bawahnya. Disusul Fariani dan Diah yang harus puas di posisi empat dan lima. Dari lima besar, dikerucutkan menjadi tiga besar, yaitu Aida, Iis dan Nabila. Ketiga finalis ini kemudian beradu gagasan dalam sebuah debat yang mengangkat tema “Pangan Lokal Menekan Angka Stunting”.

Ketiga finalis tampil maksimal di babak ini. Mereka saling berdebat dan mempertahankan argumentasi masing-masing. Dewan juri tidak mencari siapa paling benar, tapi siapa yang paling siap dengan alasan masing-masing. Sesi ini, Aida bersaing dengan Iis. Hasilnya pun tipis. Aida 1600, Iis 1500 dan Nabila 1400. Poin 1600 membawa Aida sebagai Duta Pangan 2019.

Ditemui usai dinobatkan sebagai Duta Pangan Luwu Utara 2019, Aida tampak bahagia. Senyum di wajahnya seperti enggan menjauh. Antrian foto bersama menjadi bagian yang tak terlewatkan olehnya. “Alhamdulillah, saya gak nyangka bisa terpilih,” katanya dengan nada gembira. Awalnya ia kurang percaya diri, tapi ia berhasil mengatasi semuanya.

“Saya sempat kurang percaya diri, karena para finalis ini selain cantik-cantik, juga pintar-pintar,” kata Aida yang mengaku ikut ajang ini karena dorongan keluarganya, meski orang tua Aida tidak sempat hadir melihat dirinya mendapat gelar Duta Pangan. Ada yang menarik dari pernyataan Aida. Ia mengaku ke Masamba dengan naik motor, berpakaian adat pula.

“Saya ke sini sendiri naik motor dengan pakaian baju bodo seperti ini, dari Sukamaju ke Masamba,” ungkapnya. Sekadar diketahui, jarak Sukamaju – Masamba 3 km, dengan durasi tempuh selama setengah jam. “Sebelum ke sini orang tua saya bilang, jika diberi amanah sebagai duta pangan, bekerjalah secara profesional untuk Luwu Utara,” terangnya.

Ia berharap ajang ini terus berlanjut setiap tahun. Karena menurut dia, ajang ini sebagai wadah insan muda kreatif untuk memajukan pangan lokal yang ada di daerah masing-masing. “Ini juga memotivasi kita untuk berpikir kreatif bagaimana memajukan pangan lokal kita. Jadi kita harus lebih mengembangkannya lebih efektif, inovatif dan kreatif,” pungkasnya

Editor : HamsaH.
penulis. (LHMS.)

Komentar