CLS NEWS.CO.Id — Luwu Utara — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara terus melakukan upaya
percepatan penurunan stunting. Selain memaksimalkan inovasi, juga dengan mengakselerasi
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan.
Melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sekretariatnya berada di Dinas
P3AP2KB, telah dilakukan intervensi terhadap 50 bayi di bawah dua tahun (baduta) melalui
program Gerakan Bapak-Bunda Asuh Anak Stunting.
Untuk menyukseskan program tersebut, Dinas P3AP2KB menggandeng beberapa lembaga dan pihak
terkait lainnya, di antaranya Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), RS Hikmah
Sukamaju, Bank Sulselbar, Klinik Alif Medika, Klinik Mata Nuraini dan Toko Nanda.
“Mereka inilah yang telah bergerak untuk melakukan intervensi terhadap anak asuh stunting
di Kabupaten Luwu Utara,” kata Kepala DP3AP2KB, Andi Zulkarnaen, Selasa (24/1/2023), di
Masamba, yang kemudian disusul oleh lembaga lain.
Zulkarnaen menyebutkan, lembaga ini memiliki peran yang cukup vital dalam mengakselerasi
penurunan stunting, karena mereka diberi kewenangan untuk mengintervensi baduta. Mengingat
posisi mereka adalah sebagai Bapak-Bunda Stunting.
“Mereka ini yang turun ke desa-desa untuk melakukan kegiatan intervensi ke sejumlah anak
asuh stunting. Sementara kami dari DP3AP2KB, terus melakukan pendampingan karena posisi
kami sebagai Sekretariat TPPS,” jelas Zul, sapaan akrabnya.
Diketahui, intervensi yang dilakukan adalah pemberian bantuan makanan tambahan, disertai
kegiatan sosialisasi yang masif kepada warga desa, dengan tujuan agar warga paham tentang
stunting, dan tahu cara mencegah terjadinya stunting. (L/HS)
Tim Cls News.Co.id.
Komentar