CLS NEWS COM. Luwu Utara — Sekira 1400 umat Hindu berkumpul di Lapangan Tri Manggolo Desa Cendana Putih Kecamatan Mappedeceng yang menjadi lokasi dihelatnya Pentas Seni dan Budaya Ogoh-ogoh.
Pentas seni se – Kabupaten Luwu Utara yang dilaksanakan dalam rangka Hari Raya Nyepi untuk pertama kalinya itu, dibuka langsung oleh Bupati Indah Putri Indriani, Minggu (15/3).
“Kami senang sekali karena terlaksananya giat ini berarti banyak komunitas anak muda yang peduli dengan budaya. Apalagi, ogoh-ogoh menjadi bagian dari ritual keagamaan. Ini adalah hasil kerja bersama utamanya dari kelompok muda,” tutur Bupati Indah yang hadir bersama Anggota DPR RI Muhammad Fauzi, Wakil Ketua DPRD Karimuddin, dan Anggota DPRD Husain.
Menjaga budaya, lanjut bupati yang karib disapa IDP ini, sama pentingnya dengan menjaga diri.
“Sebab Bung Karno mengatakan DNA sebuah Bangsa adalah budaya, maka Bangsa tidak bisa berdiri kokoh jika budayanya tidak dijaga dengan baik. Dan hari ini kita semua menjadi saksi pentas seni budaya ini
contoh perbedaan jadi penguat kita semua. Sekali lagi kami apresiasi para prada kita dari tingkat desa hingga kecamatan,” tutur bupati penerima Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat ini.
Sementara perwakilan PHDI Provinsi Sulsel, Simon Kendek Parenta menuturkan umat Hindu sangat merasakan perhatian dari Pemerintah Daerah.
“Perhatian yang diberikan pemda utamanya ibu bupati sangat kita rasakan di tengah – tengah komunitas umat Hindu. Ini budaya dan agama yang memberi inspirasi tersendiri, kita dukung sepenuhnya. Untuk itu kami berterimakasih kepada pemda Luwu Utara yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kami di Makassar belum bisa melaksanakan festival seperti ini, maka marilah kita sama-sama menyukseskan pentas seni ini sebab ini merupakan warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan, seperti kata Prada tadi, kita boleh mati tapi budaya tidak boleh dimatikan,” terang Simon di tengah meriahnya pentsas seni budaya yang diikuti 12 kecamatan yang terdiri dari 13 kontingen se- kabupaten. (Rani.cls)
Editor- HamsaH.
Komentar