Ini Kebijakan Pemda Dalam Upaya Pelestarian Budaya di Kabupaten Luwu Utara

Berita74 Dilihat

CLS NEWS CO.id — Luwu Utara — Bupati Indah Putri Indriani membuka secara virtual Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia Kelompok Sanggar Seni dan Pemerhati Budaya dalam upaya Pemajuan dan Pelestarian Kesenian Tradisional, Senin (19/9/2022).

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba, dan dihadiri secara langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Ir. H. Armiadi, M.Si., Kadis Pendidikan dan Kebudayaaan, Drs. H. Jasrum, M.Si., serta Makole Baebuntan, Andi Masita.

Bupati Indah dalam arahannya via zoom meeting tersebut menyampaikan bahwa digitalisasi dan budaya-budaya modern yang berasal dari daerah lain telah memengaruhi kebudayaan lokal, mengintervensi dan hadir dalam kehidupan sehari-hari tanpa batasan.

“Perubahan-perubahan tersebut terasa sekali pengaruhnya dalam kehidupan kita sehari-hari, terkhusus pada kebudayaan daerah,” tutur Indah Putri Indriani.

Menurutnya, perkembangan teknologi dan informatika atau digitalisasi, dan budaya-budaya modern yang berasal dari daerah lain, begitu mudahnya mengintervensi dan hadir dalam kehidupan sehari-hari tanpa batasan.

“Ini menjadi tantangan kita bersama untuk selalu menghadapinya,” ucapnya mengingatkan. Dikatakannya juga bahwa penetrasi nilai-nilai baru memiliki sisi positif yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan.

Namun, lanjut dia, di sisi lain, nilai-nilai baru tersebut berpotensi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah ada dan dominan di tengah masyarakat.

Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai kebijakan sebagai upaya pelestarian nilai-nilai budaya.

Kebijakan itu, sebut Indah, antara lain memberikan dukungan berupa pembangunan sarana dan prasarana pelatihan berbagai kelompok sanggar seni yang ada di Luwu Utara, serta pembangunan rumah-rumah adat sebagai tempat pertemuan untuk pelestarian budaya.

Termasuk memberikan dukungan berupa bantuan peralatan kesenian pada kelompok sanggar seni dan pemuda karang taruna sebagai bagian dari penggiat seni di Luwu Utara, serta melakukan pelatihan sumber daya manusia penggiat seni dan pemerhati budaya.

Kemudian, lanjutnya lagi, yaitu melakukan pelatihan peningkatan sumber daya manusia penggiat seni dan pemerhati budaya. Karena selain penguatan kelembagaan, yang juga tak kalah pentingnya adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia-nya.

“Kalau kelembagaannya sudah kita kuatkan, kemudian kapasitas SDM-nya sudah kita tingkatkan, maka kami yakin upaya pelestarian nilai-nilai budaya melalui kesenian tradisional akan lebih mudah kita akselerasi,” jelasnya lagi.

Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan berbasis budaya adalah kunci untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan manfaat yang nyata. Dan manfaatnya tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi dari harmoni yang dihadirkan.

Oleh karena itu, harap dia, dengan kegiatan ini pemerintah mampu memantapkan pondasi pembangunan berbasis budaya.

“kita harap ini mampu mendorong keragaman ekspresi budaya dan kami yakin akan dapat membentuk masyarakat yang harmonis sekaligus, memantapkan pondasi pembangunan yang berbasis budaya,” harapnya.

Bupati Luwu Utara dua periode ini berharap agar penggiat seni dan pemerhati budaya dapat menjadi mitra pemerintah dalam kemajuan dan pelestarian budaya yang mendukung pembangunan di Kabupaten Luwu Utara.

“Tentu kami berharap untuk kelompok sanggar seni dan pemerhati budaya kiranya dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam kemajuan dan pelestarian budaya yang mendukung pembangunan di Luwu Utara, sekaligus kita jadikan momentum ini dalam mengukur upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam men-stimulasi berfungsinya secara efektif semua kelompok sanggar seni yang ada di Luwu Utara,” jelas dia.

Selain itu, apa yang didapatkan pada pelatihan ini akan diimplementasikan dan disebarluaskan dalam kehidupan masyarakat sebagai bekal untuk meningkatkan kompetensi SDM dan juga sebagai upaya pelestarian dan menjaga budaya tradisional agar tetap bertahan, tidak tergerus oleh perkembangan zaman, terutama teknologi, informasi, dan komunikasi. (L/HS)

Komentar