Korban Diklatsar KPA Yang Tewas di Gunung Tanalili, Diduga Akibat kecapean dan Dianiaya Ini Pengakuan Korban Lain…

Berita61 Dilihat

CLS NEWS.Co.Id – Luwu Utara – Diklat SAR KPA Menelan korban, Satu orang anggota Komunitas Pecinta Alam (KPA) Sanggar Kreatif Anak Rimba (SANGKAR) tewas saat sedang mengikuti Diklatsar di Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (13/3/21).

Satu orang Peserta Diklat SAR meninggal dunia wajah Memar dan bagian kelopak mata sebelah kiri. Lebam adalah Muh. Rifaldi siswa SMKN 2 Luwu Timur yang juga merupakan warga Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Jenazah almarhum Muh.Rifaldi telah dimakamkan di Sengkang Kabupaten Wajo hari ini, minggu (14/3/21) setelah jenazahnya kemarin hari Sabtu dijemput pihak keluarga di Puskesmas Tanalili selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Desa Kanawatu.

Saat Tim Media CLS News co.id konfirmasi keterangan ke Kapolsek Bone-Bone melalui Telpon Hp sangat bertolak belakang dengan keterangan rekan diklatsar KPA korban lain yakni Adit dan Riki.

Adit (14) mengungkapkan bahwa ia dan semua rekannya di pukul saat sedang berada di gunung.

“Iya kami dipukul hari pertama kami masih bersama semua, pas pencabutan HAM, disitula kami dipukul, malam hari juga kami dipukul, kami tidak tahu malam keberapa itu kejadian ini teman Muh rifaldi jatuh dari gunung pas sampai puncak kami mau ambil ini teman yang jatuh tapi dibilang senior panitia tinggali saja nanti kami panitia yang urus jadi kami tinggalkan ,nanti hari terakhir baru kami tahu kalau Teman muh.rifaldi sudah meninggal” ungkap Adit tadi malam Minggu kepada Tim Media .

Keterangan yang sama juga dijelaskan oleh Riki (19), ia mengaku seluruh peserta dipukulj oleh panitia KPA Sanggar Kreatif Anak Rimba (SANGKAR).

“kami semua dalam Tim berjumlah empat belas orang dipukuli sama panitia KPA Sangkar” Ungkap Riki sembari meringis kesakitan dengan kondisi kaki yang masih memar.

Sementara keterangan Kapolsek Bone-Bone (AKP Harold Kalori) saat Tim media cls news.co.id konfirmasi lewat telpon hp mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pelaku yang ditahan.

Menurut Kapolsek, korban meninggal dunia diduga akibat kelelahan sesuai kesaksian rekan almarhum.

“hingga berita di turunkan belum ada pelaku yg ditahan, karena untuk sementara menurut keterangan dari saksi temannya yang sama-sama sebagai pencinta alam adalah diduga akibat kelelahan” Kata AKP. Harold Kalori.

Kapolsek juga menambahkan bahwa, hingga hari ini, belum ada keterangan behwa korban meninggal dunia akibat penganiayaan.Biarkan kami menyelediki hingga hasil visum keluar.

” sejauh ini kami belum mendapat keterangan bahwa yang mengakibatkan korban meninggal dunia akibat penganiayaan, namun demikian tetap akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut”tutup AKP.Harold kalori. ( Rilis Tim/ Mus).

Komentar