Keterangan: “Progres pengerjaan jalan dalam Kota Masamba tepatnya di Jalan Masamba Affair”
CLS NEWS.CO.id — Luwu Utara — Sebanyak 115 ruas jalan di Kabupaten Luwu Utara baik dalam konstruksi beton, aspal, pengkerikilan, dan peningkatan jalan untuk wilayah pemukiman dibangun di tahun 2022.
Hal ini dilakukan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi pasca bencana banjir bandang.
“Terutama prasarana jalan termasuk diantaranya perbaikan drainase di Kota Masamba, Radda, Meli, dan Kelapa Gading,” sebut Indah, Kamis (12/5) dalam sambutannya saat Rapat Paripurna Istimewa memperingati HUT XXIII Kabupaten Luwu Utara.
Untuk jalan beton diantaranya pembangunan jalan beton dalam Kota Masamba sebanyak 12 ruas, pembangunan jalan beton lingkar utara dan selatan Kota Masamba, dan pembangunan jalan beton lingkar luar di wilayah pesisir. Sementara perluasan jalan dan pengaspalan antara lain ruas Masamba-Kambisa, ruas Baebunta-Salulemo, ruas Maipi, dan jembatan Balebo.
Tak hanya pengerjaan jalan, pembangunan jembatan beton, jembatan gantung termasuk oprit, bod culvert, dan plat duiker dibangun sebanyak 24 unit. Yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi teknis diantaranya DI. Bebesuk, DI. Baebunta, DI. Walu-walu, dan DI. Patila.
Pada kesempatan tersebut, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga menyampaikan kepada Gubernur Sulsel terkait penanganan prasarana jalan ruas Sabbang-Tallang-Sae yang masih memerlukan perhatian lebih serius.
“Mohon pak gubernur membantu kami mengingat ruas jalan ini sangat strategis karena dapat menjadi penghubung untuk tiga provinsi. Sekaligus kami ingin meminta izin ke provinsi untuk dapat melakukan intervensi ruas Lambiri-Longa berupa pembentukan ulang badan jalan,” pinta Indah yang karib disapa IDP.
Dari semua program-program pembangunan dan kegiatan, Ia mengatakan yang tidak kalah pentingnya adalah kesiapan sumber daya aparatur yang berkualitas. Untuk itu sejak dua tahun terakhir, pihaknya melakukan perbaikan dan penataan infrastruktur pemerintahan termasuk reformasi birokrasi. Diantaranya adalah peningkatan kapasitas aparatur dan penggunaan IT pada semua sektor pelayanan menuju pemerintahan berbasis e-goverment. Terbukti indeks SPBE pemda 2,68 kategori baik dan tertinggi di Sulsel.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih sekaligus harapan kepada masyarakat, segenap anggota DPRD, dan unsur Forkopimda untuk senantiasa bekerjasama dan membantu pemda dalam pelaksanaan pembangunan sehingga apa yang diprogramkan dapat terlaksana dengan baik. Kepada segenap elemen masyarakat, kami mohon maaf apabila dalam menjalankan pemerintahan terdapat kelemahan dan kekeliruan sekaligus mohon maaf atas masih banyaknya keinginan dan harapan-harapan masyarakat yang belum terakomodir,” tutur Indah. (Rn)
Liputan – RaNia LaNi.
Komentar