CLS NEWS.CO.id — Jabatan hanyalah sebuah goresan ujung pena yang menari-nari di atas kanvas kehidupan, lalu mengering kemudian punah. Jabatan laksana ujian yang membutuhkan jawaban antara lulus dan tidak, sehingga ketika jabatan melekat pada nama, maka yang dipertaruhkan sesungguhnya adalah kapabilitas, kompetensi dan kepantasan pada jabatan yang disandang.
Apakah kita harus bangga pada jabatan? Sesungguhnya jabatan bukan lambang kebanggaan, bukan pula simbol kemewahan. Maka bersedihlah dengan jabatan yang ada, bukan bergembira dengan segala privilese yang melekat pada jabatan itu sendiri, karena terkadang ekspektasi dan impelementasi, jauh langit dari bumi. Harapan dan kenyataan, jauh panggang dari api.
Waktu terus bergulir. Lima tahun (Januari 2017 – Desember 2021) bukan waktu yang singkat. Namun kenyataannya, lima tahun seperti baru kemarin adanya. Kenapa? Karena saya selalu bersama dengan teman-teman yang hebat, teman-teman yang cerdas. Paham dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk membangun citra dan reputasi positif pemerintah.
Saya angkat topi dan bangga memiliki teman-teman hebat yang saling men-support satu sama lain. Atmosfer dan suasana seperti ini yang membuat saya berat untuk tidak bersama dalam satu panji bernama Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Keakraban selalu terbangun. Kerja-kerja kolaboratif antar-subbagian begitu atraktif. Semua menyatu dalam harmoni yang indah.
Alhasil, pada 2019, Pemda Luwu Utara melalui Bagian Humas dan Protokol, dinobatkan sebagai Humas Terbaik pada ajang Humas Sulsel Award 2019 kategori Website Terbaik. Capaian ini tak terlepas dari kerjasama yang indah dengan Dinas Kominfo karena Pemda Luwu Utara membangun dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi untuk menghindari ego sektoral.
Melaksanakan tugas di Bagian Humas dan Protokol kemudian berganti menjadi Protokol dan Komunikasi Pimpinan selalu menghadirkan kegairahan. Bagaimana tidak, sebagai corong pemerintah dalam penyampaian informasi publik, kita dituntut memiliki attitude yang baik. Tak mudah menyerah, selalu tertantang menghadirkan kreativitas dan inovatif dalam bekerja.
Bukan melebih-lebihkan, tapi rekan-rekan hebat nan cerdas, sedikit banyak membuka mata saya bahwa sesunggguhnya saya masih banyak kekurangan. Mereka tak hanya bekerja, tapi juga berkinerja. Saya selalu tekankan kepada teman-teman, tetap kompak dan jaga nama baik pemerintah. Ini tak mudah, tapi semuanya akan ringan jika didukung tim kerja yang solid.
Mereka menciptakan resonansi yang indah. Akibatnya, saya ikut merasakan getarannya. Meski begitu, manusia tak bisa menciptakan keabadian. Semua akan berakhir seiring perjalanan ini. Saya berakhir di Bagian Protokol dan mencoba tantangan baru di Dinas Kominfo. Walau sebenarnya, Kominfo bukan hal baru, karena saya mengawali karier sebagai PNS di Kantor Infokom pada 2004 silam.
Terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Luwu Utara yang selalu membimbing saya, meski ekspektasi yang diamanahkan mungkin jauh langit dari bumi. Saya bersyukur 5 tahun bisa mendampingi pimpinan dalam menjalankan fungsi-fungsi kehumasan. Pada akhirnya, manusia memang tak bisa menciptakan keabadian, maka saya harus meningggalkan mereka dengan penuh rasa bangga karena mereka memiliki semangat dan mobilitas tingggi. Bukankah hidup ini hanya dimobilisasi oleh ikhtiar dan doa? Nah, mereka memiliki itu.
Sehari setelah menerima amanah yang baru, saya langsung memohon pamit undur diri dari WAG Protokol dan meninggalkan pesan sebagai berikut: “Bismiillah. Mohon izin pamit dari grup. Jika ada kata dan kalimat yg kurang berkenan, sy mohon dimaafkan. Sy tdk jauh ji juga, mudah untuk ketemu, tinggal naik dan turun tangga. Hehe… Sekali lagi sy mohon maaf. Tetap kompak, selalu berpikir positif, dan jaga citra baik pemerintah”. (LH/Tim Cls News.Co.id)
Komentar