Desa HOYANE Selain di kenal sbagai salah satu daerah penghasil coklat terbesar di kec. Seko. Kegiatan mattuda in masih di lakukan dan sudah turun temurun higga saat ini.
Mattuda di beberapa tempat dikerjakan bersama-sama secara gotong-royong. Secara bergantian, mereka saling membantu di ladang masing-masing.
Kegiatan ini juga dikenal dengan istilah balas hari (sibala,i) karena kegiatan ini sebagai balas jasa untuk si pemilik lahan karena sudah membantu mattuda di lahannya tempo hari. Mattuda berkelompok ini biasanya diikuti oleh beberapa hingga belasan KK, tergantung banyak-sedikitnya anggota kelompok. Kegiatan mattuda ini biasax berlangsung beberpa hari untuk sepetak lahan tergantung luasnya lahan.
Selepas mattuda, biarkan alam yang bekerja. Tak perlu diairi atau disiram, cukup menunggu langit melimpahkan hujan. Tak perlu dipupuk, tanah sudah cukup subur dengan sisa-sisa tanaman yang telah terbakar dan membusuk. Mereka hanya perlu menunggu sambil sesekali membersihkan rumput liar yang mengganggu. Dalam waktu lima hingga enam bulan biasanya mereka sudah bisa memanen padinya.
Dalam setahun padi ladang hanya bisa ditanam sekali karena sangat tergantung pada musim, Mulai dari pembukaan lahan di musim kemarau, mattuda di akhir musim kemarau, hingga panen di akhir musim hujan. Meski hanya dilakukan setahun sekali, hasil panennya mampu memenuhi kebutuhan makan keluarga hingga satu smapai dua tahunan..
Mohon di luruskan JA Hea Dambo 😅
Komentar