CLS NEWS.CO.id — Luwu Utara — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menyiapkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) gratis untuk Ibu Hamil.
Hal tersebut, kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dilakukan untuk peningkatan layanan khususnya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Pemda telah menyediakan RTK di tiga daerah terpencil yaitu Seko, Rampi, dan Rongkong. Juga ada di RSUD Andi Djemma Masamba. RTK ini diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu agar tidak lagi mempersoalkan masalah biaya karena pemda menanggung semuanya. Untuk itu kita berharap warga bisa memanfaatkan fasilitas ini secara optimal,” kata bupati perempuan pertama di Sulsel ini, Sabtu (25/3) pada Program Sapa Malam Indonesia live di Kompas TV.
Indah menyebut, RTK menjadi salah satu solusi untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
“Masih menjadi PR bagi kami, agar memassifkan informasi bagi masyarakat bahwa telah tersedia RTK gratis bagi ibu hamil. Prinsipnya, fungsi primer atau fungsi utama pemerintah adalah pemberian layanan, kita harus hadir dalam kondisi sesulit apapun,” tegas bupati yang karib disapa IDP ini.
Sementara itu, Kabid Kesmas Dinkes Luwu Utara, dr. Nisma mengatakan, pihaknya telah lama menyediakan fasilitas RTK di setiap puskesmas.
“Hanya saja kita evaluasi lagi karena tidak dimanfaatkan. Sehingga RTK yang ada saat ini khusus di tiga wilayah terpencil yaitu Seko, Rampi, dan Rongkong. Juga tepat di depan RSUD Andi Djemma Masamba. RTK ini kita upayakan paling dekat dengan puskesmas dan RS dengan waktu tempuh paling lama 10 menit,” kata dr. Nisma.
Ia juga mengatakan, di RTK tersedia tenaga kesehatan untuk memantau perkembangan ibu hamil.
“Jadi jika sudah mendekati persalinan baru dibawa ke PKM atau RS. Di RTK ibu hamil tidak perlu khawatir, karena pemda menanggung konsumsi untuk pasien sekaligus satu pendamping pasien. Sesuai harapan ibu bupati, mudah-mudahan ke depan RTK bisa lebih dioptimalkan,” jelas dr. Nisma.
Selain RTK, di RSUD Andi Djemma Masamba juga telah disediakan Rumah Tinggal Ibu Nifas yang diresmikan Bupati Luwu Utara pada 8 Mei 2021 lalu.
“Penempatan ibu nifas di gedung yang telah kita sediakan bukan sekadar untuk tidur atau istirahat tapi juga dilakukan pelayanan kesehatan yang paripurna seperti pengukuran tekanan darah setiap hari, memastikan telah mengonsumsi vitamin A sesuai dosis yang dianjurkan pemerintah, pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Juga mendapatkan edukasi dan promosi kesehatan sesuai penyakit yang dialami anaknya dan inovasi hipnobreasfeeding bagi ibu nifas yang mengalami ASI tidak lancar,” terang Imran, inovator sekalis Plt. Direktur RSUD Andi Djemma Masamba.
“Untuk itu kita berharap juga dukungan dari Kepala Puskesmas untuk menyampaikan kepada dokter dan stafnya agar memberikan edukasi kepada calon ibu bersalin sebelum merujuk ke RSUD untuk bersedia ditempatkan di rumah tinggal ibu nifas apabila bayinya dirawat di ruang Perinatologi,” harapnya.
Diketahui, selain ruang tinggal nifas, di gedung yang sama juga disiapkan ruang bermain dan penitipan anak..
(Tim : CLS News.CO.id.)
Komentar