CLS NEWS CO id —- Luwu Utara — Pendampingan dua inovasi oleh USAID ERAT diharapkan mampu mengakselerasi penurunan stunting dan peningkatan PAD di kabupaten Luwu Utara.
Dua inovasi yang dimaksud adalah “Kerja Nyata Abang” (Kader Remaja dalam Upaya Pencegahan Perkawinan Anak dan Bayi Stunting), inovasi DP3AP2KB, serta “Ayo Baris” (Ayo Bayar Retribusi Pakai QRIS), inovasi DP2KUKM.
Untuk memastikan dan memperkuat desain kedua inovasi ini, USAID ERAT bersama Tim Inovasi Pemprov Sulsel melakukan kunjungan ke lokus dari dua inovasi tersebut.
Kunjungan pertama dilakukan di Kantor UPT Pasar dan Pasar Masamba, Kamis (23/11/2023) pagi. Kemudian pada siang hari dilanjutkan di SMP Negeri 1 Masamba.
Kunjungan dilakukan agar desain inovasi bisa disempurnakan, sehingga proses pendampingannya menjadi lebih terarah dan berdampak positif terhadap penurunan stunting dan peningkatan PAD.
Provincial Government Advisor USAID ERAT Sulsel, Sarwansyah Sahabuddin, mengatakan, proses desain inovasi penting, tetapi jauh lebih penting setelah desai inovasi disempurnakan.
“Fokus kami sebenarnya adalah setelah ini. Hari ini kita mendesain. Nah, bagaimana ini jalan, nanti setelah ini. Karena ini kan baru desainnya. Yang menentukan adalah setelah desainnya sudah dibuat, dan kita harap Luwu Utara bisa menjadi benchmarking di Sulsel,” ucapnya.
Sarwan berharap, dengan adanya inovasi ini, bisa membantu Pemda Kabupaten Luwu Utara dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan PAD, khususnya retribusi pasar.
Untuk itu, ia berharap inovator dan perangkat daerah terkait, serta mitra strategis lainnya dalam membangun kerja sama yang baik dan mengedepankan kerja-kerja kolaboratif.
“Apakah nanti inovasi ini bisa berkontribusi langsung terhadap penurunan kasus stunting dan peningkatan PAD Luwu Utara, semuanya akan ditentukan oleh kerja-kerja kolaboratif dari kita semua,” ujar Sarwan mengingatkan.
“Keberhasilan dari inovasi ini nantinya akan menjadi laporan kerja-kerja kami berikutnya, khususnya bagi teman-teman yang mengawal ini dari peer to peer learning,” imbuhnya.
Sarwan berjanji akan menjadi Luwu Utara sebagai kabupaten model untuk inovasi yang terkait dengan isu penurunan stunting dan peningkatan PAD. “Jadi, tolong perkuat desain inovasi ta, dan segera lengkapi apa yang menjadi pendukung dan pelengkap dari inovasi ini,” harapnya.
Sementara Koordinator USAID ERAT wilayah Luwu Utara, Bahar Makkutana, mengatakan bahwa kunjungan ke lokus inovasi merupakan salah satu proses simulasi untuk memastikan dua inovasi tersebut siap untuk direplikasi dan diterapkan.
“Dua inovasi ini prospeknya sangat baik, sehingga perlu dilakukan perluasan dan percepatan. Kita Berkunjung ke SMP 1 untuk melihat proses pendampingan remaja terkait inovasi Kerja Nyata Abang, dan kita ke pasar Masamba untuk melihat transaksi non tunai dilakukan,” ucapnya.
Turut mendampingi USAID ERAT dalam kunjungan lapangan ini, Tim Inovasi dari Bappelitbangda Sulsel, Bagian Ortala Sulsel, Bappelitbangda Lutra, BPKPD Lutra, DP2KUKM Lutra, DP3AP2KB Lutra, Dinkes Lutra, Disporapar Lutra, Distan Lutra, dan Bagian Organisasi Lutra
Sekadar diketahui, kunjungan lapangan ini adalah bagian dari kegiatan Lokakarya Technical Assistance Pemrakarsa Replikasi Inovasi yang dilaksanakan USAID ERAT selama dua hari. (L/HS)
Tim Cls News.CO.id
Komentar